 |
| Peta Camar Bulan Yang Bermasalah |
Temajuk news | Sebidang tanah di Dusun Camar Bulan dan pantai Tanjung Datuk, ramai diberitakan jadi rebutan antara Malaysia dan Indonesia. Wakil Ketua Komisi Satu, TB Hasanuddin, menegaskan bahwa Indonesia kehilangan 1.400 hektare tanah di Camar Bulan dan 80 ribu meter persegi di pantai Tanjung Datu. Bagaimana sesungguhnya duduk soal kasus tanah ini?
Wakil Kepala Penerangan Kodam Tanjungpura, Letkol Inf Totok menguraikan bahwa memang ada dua putusan menyangkut wilayah itu. "Pertemuan antara Indonesia-Malaysia di Semarang tahun 1978 memutuskan wilayah Camar Bulan masuk ke wilayah Malaysia," kata Letkol Inf Totok saat di temui Minggu, 9 Oktober 2011.
Lalu ada pula Traktat London yang memasukkan Camar Bulan ke wilayah Indonesia. Traktat London adalah kesepakatan bersama antara Kerajaan Inggris dan Hindia Belanda terkait pembagian wilayah administrasi tanah jajahan kedua negara.
Salah satu isi perjanjian itu adalah batas negara antara Indonesia dan Malaysia di Kalimantan didasarkan pada watershead, yakni pemisahan aliran sungai atau gunung, deretan gunung, batas alam dalam bentuk punggung pegunungan sebagai tanda pemisah.
TNI, kata Totok, menjaga perbatasan berdasarkan keputusan tahun 1978 di Semarang. "Untuk Kalbar ada 966 km, 30 pos penjagaan termasuk di wilayah Tanjung Datuk dan Camar Bulan," ujarnya. Temajuk News Crew 09/10/2011
Posting Komentar