Headlines Temajuk News :
Diberdayakan oleh Blogger.

Wajah Masyarakat Indonesia di Perbatasan Temajuk

Hanya berjarak sekitar beberapa meter saja dari Pos Lintas Batas RI-Malaysia, Budiman (42) menggantungkan hidup keluarganya dengan berdagang bahan-bahan pokok.
Bapak empat anak ini sudah memulai usaha dagangnya sejak 8 tahun silam.
Budiman merupakan pria kelahiran Dusun Malek, Sambas. Sementara istri dan keluarganya berasal dari daerah Galing. Hanya saja, karena telah lama menetap di Temajuk, sehingga akhirnya kini keluarga istrinya menjadi warga Temajuk.
Budiman pun setelah menikah, kemudian ikut tinggal bersama keluarga istrinya di desa tersebut.
"Yang saya jual ini hanya sembako saja, yang berbelanja warga sekitar di Dusun Sempadan ini. Ya termasuk juga personel TNI yang bertugas di Pos Libas sini. Biasanya mereka beli minuman dingin, minta rebuskan mi instan," ungkapnya saat ditemui pada Senin (14/8/2017) sore.
Budi begitu ia akrab disapa mengaku jika warung usahanya tersebut setiap harinya buka sejak pagi hingga tengah malam.
"Karena biasanya di desa sini kalau tengah malam toko-toko lain sudah tutup. Kalau di kita kan bisa sambil nonton. Kan kalau malam listrik sudah nyala," ujarnya
x

Berkah Pada Aksi Bela Islam III Makanan Berlimpah

Ibu-ibu membagikan Roti kepada peserta Aksi 212, Foto Amriadi Al Masjidiy (2/12/16).

Temajuk News | Aksi super damai (2/12/16) menguncangkan dunia, termasuk atmosfer yang sangat berbeda pada hari Jum’at kemarin. Masa yang hadir pada saat itu melebihi 7 juta orang. Semua itu terjadi akibat dari seorang penghina Al-Qur’an yaitu Basuki Thahya Purnama Alias Ahok, Gubenur non-aktif DKI Jakarta.

Masa berjalan menuju Monas untuk melaksanakan shalat jum’at kubro bersama. Di sepanjang jalan ada posko-posko obat-obatan, makanan, dan minuman yang dibagikan kepada peserta aksi secara gratis. Ini semua dikarenakan kepedulian terhadap sesama muslim.

 “Kami mengumpulkan dan membagikan makanan dan minuman kepada peserta aksi ikhlas karena Allah dan kepedulian terhadap sesama muslim”, ujar Bang Mahar kepala dapur umum As-Syifa.

Di halaman panggung utama Bachtiar Nasir selaku pimpinan Gerakkan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) mengatakan “Alhamdulillah, mari kita memberi penghargaan yang besar kepada teman-teman Mujahid kita dari Ciamis. Meraka melakukan longmarch dari Ciamis ke Jakarta dengan semangat tanpa  pudar. Walaupun dilarang pergi dengan bus tapi mereka berjuang agar sampai ke Jakarta kemari dengan jalan kaki, Allahu Akbar”, lanjut Bachtiar Nasir saat orasi kemarain (2/12/16).  

Peserta Aksi ciamis menambahkan kobaran semangat kepada peserta aksi lainnya. Ustadz Arifin Ilham memimpin doa para peserta aksi dengan khitmat. Para peserta aksi pun meneteskan air mata dalam doa-doa yang dipanjatkan olehnya.


Shalat Jum’at Kubro dilaksanakan dengan tertip yang diimami oleh ustadz Zainul Abidin dan Khatib oleh Habib Rezieq Syihab. Walaupun hujannya dengan deras turun, semangat peserta aksi pun semakin membara. (Rach/tebarsuara.com)

Keutamaan Orang Yang Pergi Menuntut Ilmu Syar’i

Keutamaan Orang Yang Pergi Menuntut Ilmu Syar’i

Temajuk News | Ilmu agama merupakan hal yang sangat penting bagi setiap Muslim. Dengannya seorang Muslim bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Ilmu agama juga akan memberikan tuntunan kepada setiap Muslim kepada jalan yang diridhai oleh Allah dan RasulNya. Ilmu agama yang diamalkan dengan baik tentu akan menjadikan pemiliknya bahagia di dunia dan di akhirat.
Firman-firman Allah Ta’ala dan Sunnah-Sunnah NabiNya shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya bisa diketahui dengan ilmu. Dan ilmu tersebut tidaklah datang kepada seseorang dengan sendirinya. Seseorang yang ingin memiliki ilmu, maka ia harus pergi mencari dan mempelajarinya dari orang-orang yang berilmu. Dan tentu saja, hal ini membutuhkan pengorbanan dan kesabaran, dan hanya orang-orang yang diberikan petunjuk oleh Allah sajalah yang mau bersabar dan berkorban dalam rangka menuntut ilmu.
Di dalam Islam, setiap pengorbanan yang dilakukan oleh seorang Muslim dalam rangka beramal shalih pasti akan ada balasan pahala dan kebaikan yang banyak. Sekecil apa pun pengorbanan itu, Allah pasti akan membalasnya, bahkan balasannya sering kali lebih besar dari apa yang dilakukannya.
Salah satu amal shalih yang membutuhkan pengorbanan dalam mengerjakannya adalah menuntut ilmu. Pengorbanan tersebut bisa berupa meluangkan waktu atau menyisihkan rezekinya untuk bisa hadir di dalam majelis-majelis ilmu. Sebenarnya pengorbanan tersebut tidak seberapa jika bandingkan dengan pengorbanan orang-orang di zaman dahulu dalam menuntut ilmu. Yang mana dahulu, mereka rela berjalan bermil-mil dan menempuh waktu berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan hanya untuk bisa mendapatkan ilmu agama dari guru-guru mereka. Sedangkan di zaman sekarang, alhamdulillah, segala kemudahan telah Allah berikan kepada kita dan hal ini wajib kita syukuri. Dan salah satu bentuk mensyukurinya adalah dengan memanfaatkan kemudahan tersebut untuk hal-hal yang bernilai kebaikan,

seperti pergi menuntut ilmu Perlu diketahui bahwa setiap dari kita adalah penuntut ilmu, baik itu yang tua ataupun yang muda, baik laki-laki maupun perempuan, semuanya wajib menuntut ilmu. Dan perlu diketahui pula, bahwa menuntut ilmu agama tidak harus di pondok pesantren, namun bisa juga di masjid dan tempat lainnya yang di sana ada majelis ilmu yang mengajarkan Al-Quran dan As-Sunnah dengan benar.
Agar lebih termotivasi dan lebih semangat dalam belajar ilmu agama, ada baiknya kita mengetahui beberapa keutamaan yang akan diberikan kepada orang-orang yang menempuh jalan atau pergi menuntut ilmu. Di antara keutamaan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Dimudahkan jalannya menuju surga
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Dan barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim dan yang lainnya. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 84.)
2. Para malaikat ridha apa yang dikerjakannya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ خَارِجٍ يَخْرُجُ مِنْ بَيْتِهِ يَطْلُبُ الْعِلْمَ إِلَّا وَضَعَتْ لَهُ الْمَلائِكَةُ أَجْنِحَتَهَا، رِضًا بِمَا يَصْنَعُ
“Tidaklah seseorang itu keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu, kecuali malaikat pasti meletakkan (mengepakkan) sayap-sayapnya karena ridha dengan apa yang dilakukannya.” (HR At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 85.)
3. Mendapatkan pahala haji secara sempurna
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُرِيدُ إِلَّا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ كَانَ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حَجَّتُهُ
“Barangsiapa yang pergi menuju masjid, dia tidak bermaksud kecuali untuk belajar kebaikan atau untuk mengajarkannya, maka baginya pahala seperti berhaji secara sempurna.” (HR Ath-Thabrani, hadits ini dinilai hasan shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 86.)
4. Kedudukannya seperti orang-orang yang berjihad di jalan Allah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ جَاءَ مَسْجِدِي هَذَا لَمْ يَأْتِهِ إِلَّا لِخَيْرٍ يَتَعَلَّمُهُ أَوْ يُعَلِّمُهُ، فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَمَنْ جَاءَ بِغَيْرِ ذَلِكَ فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الرَّجُلِ يَنْظُرُ إِلَى مَتَاعِ غَيْرِهِ
“Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini (yaitu Masjid An-Nabawi) tidaklah ia datang kecuali untuk kebaikan yang akan dipelajari atau diajarkannya, maka ia berada di kedudukan seperti orang-orang yang berjihad di jalan Allah. Dan barangsiapa yang datang dengan niat selain itu, maka kedudukannya laksana seorang laki-laki yang hanya memandang-mandang barang (perbekalan) saudaranya.” (HR Ibnu Majah dan Al-Baihaqi. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 87.)
Di dalam hadits yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ خَرَجَ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ
“Barangsiapa keluar (dari rumahnya) dalam rangka menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang.” (HR At-Tirmidzi, hadits ini dinilai hasan li ghairihi oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 88.)
Demikianlah beberapa hadits yang menunjukkan dengan jelas tentang keutamaan yang akan diberikan kepada orang-orang yang pergi atau menempuh suatu jalan dalam rangka belajar ilmu agama. Marilah kita luangkan waktu kita untuk bisa menghadiri majelis-majelis ilmu yang di dalamnya diajarkan Al-Quran dan As-Sunnah dengan benar, agar keutamaan-keutamaan tersebut bisa kita raih.
Referensi:
– Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani

 (Oleh: Andi Marwan, S.Sos)

Makna Dan Arti Wisuda

Wisuda Sarjana Strata Satu (S1)
Temajuk News | Wahh.. klo ngomongin tentang wisuda, yang tergambar diraut wajah mahasiswa adalah senyuman termanis. Hari wisuda merupakan catatan sejarah pribadi dan pembuktian diri terhadap kredibilitas dan kemampuan diri. Hari yang ditunggu-tunggu dengan segala macam persiapan. Bila kita telisik lebih dalam, apa sebenarnya makna wisuda itu?


Wisuda adalah suatu proses pelantikan kelulusan mahasiswa yang telah menempuh masa belajar pada suatu universitas. Biasanya prosesi wisuda diawali dengan prosesi masuknya rektor sederajad dan para pembantu rektor/sederajad  dengan dekan-dekannya guna mewisuda para calon wisudawan. Biasanya setelah acara selesai dilakukan acara foto-foto bersama dengan orang tua, teman-teman serta suami/istri dari wisudawan/wisudawati atau dengan pasangan wisudawan/wisudawati. Pada wisuda biasanya memakai pakaian yang ditentukan, pakaian pria menggunakan hem putih dan celana hitam bersepatu hitam, pakaian wanita menggunakan kebaya tradisional tipis dengan kain jarik, tapi secara umum menggunakan baju toga

Asal Muasal Toga
Toga berasal dari tego,yang dalam bahasa Latin berarti penutup.Meski sering dikaitkan dengan bangsa Romawi kuno,toga sebenarnya merupakan pakaian yang sering dikenakan bangsa Etruskan (pribumi Italia) sejak 1.200 SM. Kala itu,bentuk toga belum berupa jubah jubah,tapi hanya kain sepanjang 6 meter yang cara pakainya dililit ke tubuh.Meski ribet,toga merupakan satu-satunya pakaian yang dianggap pantas saat seseorang berada diluar ruangan. Namun,seiring berjalannya waktu,pemakaian toga untuk busana sehari-hari mulai ditinggalkan.Tapi ga berarti toga lenyap begitu saja. Setelah bentuknya “dimodifikasi” jadi semacam jubah,derajat toga justru naik menjadi pakaian seremonial,salah satunya wisuda

Makna Warna Hitam
Bukan tanpa alasan,toga berwarna hitam.Seperti yang kita tahu,hitam sering diidentikkan dengan hal yang misterius dan gelap.Nah,misteri dan kegelapan inilah yang harus dikalahkan sarjana.Dengan memakai warna hitam,diharapkan para sarjana mampu menyibak kegelapan dengan ilmu pengetahuan yang selama ini didapat. Warna hitam juga melambangkan keagungan-karena itu, selain sarjana,hakim dan sebagian pemuka agama juga menggunakan warna ini sebagai jubahnya.
Lalu,apa makna bentuk persegi pada topi toga? sudut-sudut tersebut melambangkan bahwa seorang sarjana dituntut untuk berpikir rasional dan memandang segala sesuatu dari berbagai sudut pandang. Jangan sampai status sudah sarjana tapi pikirannya masih sempit.


Pemindahan Tali Toga
Dipuncak acara wisuda,kita mungkin bertanya-tanya,kenapa ya kuncir tali di topi toga dipindah dari kiri ke kanan? Kuncir tali toga yang semula berada dikiri ternyata bermakna lebih banyaknya otak kiri yang digunakan semasa kuliah.Nah,dengan dipindah kekanan,maksudnya agar para sarjana ga hanya menggunakan otak kiri saja setelah lulus,namun juga otak kanan yang berhubungan dengan kreativitas,imajinasi,dan inovasi. Filosofi lainnya,kuncir tali di topi toga melambangkan tali pita pembatas buku.Dengan pindah tali,diharapkan para wisudawan terus membuka lembaran buku supaya ilmunya ga stagnan.

Selamat kepada teman-teman, sahabat dan saudara semuanya, Pesan kami sebagai dosen/staf pengajar, setelah menikmati hari kemenangan ini, mulailah membangun karakter diri, pengembangan yang inovatif, pola fikir yang cerdas dan pondasi keimanan yang kokoh. Keberlangsungan bangsa ini ada ditangan anda, teruslah berkreasi demi kemajuan NEGERI tanah air tercinta INDONESIA koe. Temajuk News Crew

Pengalaman Pengabdian Da’wah di Desa Sepinggan Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas Kalimantan Barat.


Kampus Da'wah STID Mohammad Natsir 
Temajuk News | Agustinah merupakan salah seorang dari  12 anak Sambas yang ditugaskan berda’wah di daerah masing-masing tepatnya di Kecamatan Semparuk. Lebih khusus lagi  Penulis melaksanakan tugas da’wah di kampung halaman sendiri yaitu Dusun Sepinggan Gelik Kecamatan Semparuk Kabupaten

Sambas. Dusun Sepinggan Gelik adalah salah satu dari empat dusun yang ada di Desa Sepinggan dan merupakan daerah yang dekat dengan kota kecamatan.
Pembangunan di daerah Kecamatan Semparuk  sudah mulai ada, berbagai fasilitas juga mudah diperoleh seperti listri, transportasi, fasilitas komunikasi seperti internet, dan lain-lain. Untuk sampai ke Kecamatan Semparuk  kita  harus menempuh perjalanan selama 7 jam dengan menaiki bus dari Ibu kota Pontianak. Sedangkan untuk sampai ke Dusun Sepinggan Gelik dari daerah kecamatan  memerlukan waktu selama 30 menit dengan melewati jalan darat atau selama 1 jam apabila melewati jalan sungai.
Kecamatan Semparuk merupakan  daerah  dataran rendah yang dikelilingi oleh  sungai dan muara. Sebagian besar daerah kecamatan semparuk adalah lahan pertanian, perkebunan, dan semak samun. Adapun suku yang terdapat di Kecamatan Semparuk mayoritas  adalah Melayu, seangkan suku minoritas adalah China, dan Dayak. Hampir 85 % masyarakat Kecamatan Semparuk beragama Islam, sedangkan 15 % beragama Kong hu chu dan Kristen. Pengetahuaan tentang agama Islam bisa dikatakan sudah maju, dan masyarakat sudah mengamalkan Islam dengan biak meski belum sepenuhnya.
Pada bulan Mei 2012, Kecamatan Semparuk memiliki jumlah penduduk sekitar 28.028 jiwa dengan luas daerah 90,15 Km2 . Mayoritas penduduk (70%) adalah petani dengan kegiatan rutinitas harian mereka adalah menanam padi. Selain padi, mereka juga menanam hasil pertanian lainnya sebagai usaha sampingan yaitu sawit, tebu dan jeruk Sambas. Sedangkan selebihnya bekerja sebagai PNS (15%), pedagang /swasta( 5%), dan nelayan ( 10 % ). Keadaan perekonomian masyarakat dinilai masih rendah dan belum meningkat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang tidak mampu dan memiliki pendapatan yang rendah. Keadaan inilah yang mendorong masyarakat bersikap materialistik dan saling berlomba dalam meningkatkan taraf hidup mereka.
Ternyata berda’wah di negeri sendiripun tidak kalah sulitnya dengan berda’wah di daerah pedalaman. Kebingungan mulai menyelimuti hati dan fikiran penulis setelah seminggu penulis di kampung halaman. Bingung bagaimana caranya memulai gerak dan mengatur langkah sebagai seorang da’iah. Waktu berlalu begitu saja sehingga rasa putus asa pun mulai menghampiri. Pada waktu itu tidak ada lagi tempat  mengadu selain Allah, para asatidz dan orang tua. Namun dengan rahmat Allah SWT, setelah berkonsultasi dengan para asatidz di Sambas dan Jakarta, jalan-jalan da’wah mulai kelihatan meski yang penulis lakukan masih sangat kecil jika dibandingkan dengan para da’i lainya.
Langkah awal yang penulis tempuh untuk memulai kegiatan da’wah adalah memahami keadaan social budaya masyarakat, kemudian menganalisa peluang-peluang da’wah yang ada. Setelah itu mulai membuat perencanaan da’wah. Pada waktu yang sama penulis juga sering  berkonsultasi kepada teman-teman dan para Asatidz  sehingga  salah seorang ustadz  memberikan penulis  modal sekeping papan tulis untuk mulai bergerak. Alhamdulillah dengan bantuan Allah kemudian dengan  modal sekeping papan tulis itulah penulis akhirnya bisa menggerakkan berbagai kegiatan da’wah di rumah seperti mengajarkan tulis baca Al-Qur’an, menghafal surah-surah pendek,  dan mengajarkan bahasa Arab. Selain itu, pada hari senin dan jum’at penulis juga mengajar TPA di SD No. 7 yang berdekatan dengan rumah kediaman penulis. Melalui TPA ini lah kemudian penulis mulai menyapa para remaja untuk belajar mengaji, dan mengikuti kajian ilmu yang dilakukan dirumah penulis pada ba’da maghrib setelah mengajar mengaji. Semangat remaja dalam menuntut ilmu agama tampak sangat tinggi. Hal ini dapat terlihat dari keingin tahuan mereka tentang agama Islam yang tergambar melalui berbagai pertanyaan yang mereka ajukan. Alhamdulillah, saat ini anak-anak sudah ada yang bisa membaca al-Qur’an dan menghafal beberapa surah juz amma.
Setelah tiga bulan, langkah da’wah penulis lanjutkan dengan mengadakan pengajian remaja pada setiap pagi ahad. Kegiatan ini diikuti oleh remaja dan anak-anak yang mengikuti TPA. Meski jumlah pesertanya hanya sekitar 12 orang, namun Alhamdulillah berjalan cukup baik.
Enam bulan kemudian, target da’wah ditingkatkan untuk mengabdi kepada masyarakat dengan mengisi tausiyah singkat pada sore jum’at setiap setelah pengajian di Masjid Al-Mujahadah Sepinggan Gelik. Rasa takut dan malu adalah halangan utama bagi penulis. Namun setelah perasaan tersebut dapat terkalahkan, alhamdulullah penerimaan masyarakat sangat baik. Bahkan penulis pernah diundang untuk mengisi tausiyah diacara pengajian di desa lain. Subhanallah begitu banyaknya pertolongan Allah pada hamba yang lemah ini.
Selain itu, penulis juga melakukan lintas da’wah melalui kegiatan lest prifat. Pada waktu-waktu tertentu dalam mengajar murid-murid, sebisa mungkin disisipkan nasehat dan pengetahuan tentang agama Islam dan pengajaran Al-Qur’an.
Adapun diantara kendala dalam da’wah yang dihadapi penulis hanyalah sulitnya melewati jalan-jalan untuk datang ketempat-tempat da’wah yang dituju karena jalan umum yang ada sudah sangat parah kerusakannya, ditambah hujan dan banjir yang menyebabkan jalan menjadi becek dan berlumpur, sedangkan jika musim panas jalan menjadi berdebu dan udara menjadi kotor.
Apapun dugaan dan kepahitan yang dialami penulis sudah cukup terbalas dan terobati dengan berbagai macam pertolongan dan kasih sayang Allah terhadap penulis. Tiada kata yang terucap dari lisan penulis melainkan rasa terimakasih dan syukur yang tak terhingga. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah…
Da’wah memang bukan suatu hal yang mudah, banyak lembah dan duri yang harus dilalui tetapi sebuah harapan dan kesabaran selalu menjadi benteng diri untuk meneruskan perjalanan ini. Temajuk News Crew

Sumber: Agustinah, S.Kom.I (Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Da'wah Mohammad Natsir)


Sejarah Desa Indah Yang Bernama Temajuk

Temajuk News | menghilangkan rasa penasaran mengenai sejarah desa indah yang bernama Temajuk melalui Bapak Farhat bin Muin yang biasa dipanggil Long Hatta, generasi ketiga dari perintis Desa Temajuk yang bersedia bertutur kepada kami tentang asal muasal Desa Temajuk. Di siang hari yang cukup terik hari ini, Long Hatta mengawali ceritanya dengan mata yang berkaca-kaca.
Temajuk (dulu seringkali disebut Tanjung Bendera) mulanya adalah sebuah daerah yang paling dekat dengan Tanjung Datok, titik terluar Indonesia. Tanjung Bendera dengan Tanjung Datok berjarak sekitar 30 menit menggunakan perahu motor. Sedangkan dengan Paloh, Ibukota Kecamatan, Tanjung Bendera berjarak sekitar 40 km. Tanjung Bendera langsung berhadapan dengan Laut Cina Selatan dan kepulauan Natuna. Berkat letaknya ini, Tanjung Bendera dulu merupakan pintu masuk orang-orang Komunis dari Cina. Dari sana, disebutlah nama daerah tersebut sebagai Temajuk atau kepanjangannya “Tempat Masuk Jalur Komunis”. ujarnya
Sebagai sarang Komunis, sampai tahun 80-an, Temajuk menjadi daerah konflik yang dijaga ketat oleh TNI. Hingga pada 80-an, muncullah inisiasi dari orang-orang Mentibar untuk menjadikan Temajuk sebagai pemukiman untuk meredam konflik yang terjadi. Proposal ini disetujui oleh Gubernur dua tahun berikutnya dan dihunilah Temajuk oleh 10 Kepala Keluarga.
Pada tahun 1982, dibangunlah 10 rumah yang memakan lahan sepanjang 2 km, 1 balai desa, 1 surau, 4 unit sarana MCK, dan 1 SD. Setahun berikutnya, langkah 10 Kepala Keluarga ini diikuti oleh 12 Kepala Keluarga lain sehingga jumlah KK di Temajuk mencapai 22 Kepala Keluarga. Bertambahnya penduduk di Temajuk mendesak Gubernur untuk meresmikan daerah terebut sebagai pemukiman dusun Temajuk pada tahun 1984. Di akhir tahun itu juga, dusun Temajuk berubah menjadi desa Temajuk dengan nama dusun berubah menjadi dusun Camar Bulan.
Temajuk dahulu sangat terisolir hingga orang hanya bisa mengakses Temajuk lewat jalur laut. Sampai pada tahun 90-an, orang bisa sampai di Temajuk dengan menyusuri daerah pesisir. Akhirnya pada tahun 1999, dibangunlah batang tubuh jalan darat dari Ceremai ke Temajuk. Dibangunnya jalan ini membuat aliran migrasi penduduk menuju Temajuk kian deras. Hal ini menjadi hal yang baik karena dapat meredam konflik yang seringkali terjadi antara Indonesia-Malaysia.
Singkat cerita, pada tahun 2009 datanglah mahasiswa K2N dari Universitas Indonesia yang mengekspos masalah Tapal Batas di Temajuk. Sebelumnya, Tapal Batas memang menjadi masalah karena titik perbatasan Indonesia-Malaysia seringkali bergeser ke arah Indonesia tanpa sepengetahuan penduduk. Berkat tereksposnya berita ini, berbondong-bondong orang dari Sambas, Jawai, pindah ke Temajuk sehingga wilayah ini menjadi lebih ramai dan mudah dalam penjagaan batasnya. Mahasiswa K2N ini juga mengusung dan menyebarkan tagline “Temajuk, Sepotong Surga di Ekor Kalimantan”, yang membuat wisatawan tertarik untuk datang melihat keindahan alam di Temajuk.
Temajuk  memiliki pantai pasir putih sepanjang 42 km (terpanjang di Indonesia) dan beberapa kilometer pantai berbatu. Dengan menghadap ke Barat Laut, Temajuk dianugerahi pemandangan sunset yang sangat indah.
Kini Temajuk yang dulunya adalah daerah konflik telah berubah citranya menjadi daerah pariwisata, selain tentunya menjadi daerah yang makin ramai dan ditakuti oleh negeri tetangga.
Cerita Long Hatta siang itu berakhir sampai di sini. Tampak benar dari matanya, Long Hatta begitu mencintai Temajuk. Baginya Temajuk memanglah surga yang tak sekedar indah namun menjadi tumpah darah perjuangan bagi nenek moyang dan cucu cicitnya kelak. Kalau dulu kakeknya adalah termasuk 10 orang penduduk pertama yang menghuni dan merintis Temajuk, generasinya dan generasi sesudahnyalah yang kemudian akan memajukannya. Juga, tugas kita bersama untuk menjaga minimal dengan mencintai dan bangga akan negeri kita sendiri. Temajuk News Crew

Warga Temajuk Tarik Dukungan Terhadap Munziri

Para Perwakilan Masyarakat
Penanggung Jawab Aksi Penggugatan
Temajuk News | Sejumlah warga Desa Temajuk,Kabupaten Sambas menggugat Munziri, sang kepala desa. Mereka menarik dukungan lantaran Munziri selama ini tidak memiliki komitmen dalam menjalankan tugas sebagaimana mestinya.

"Kami warga Desa Temajuk Kecamatan Paloh menarik dukungan dengan membuat surat pernyataan yang ditandatangi 330 warga pada tanggal 26 Juli 2016 yang ditanda tangani juga Wendi Ketua BPD. 

Surat pernyataan tersebut ditembuskan kepada Bupati Sambas, Ketua DPRD, BPMPD dan Camat Paloh," ujar Jawadi selaku penanggungjawab aksi menggugat saat dihubungi di Sambas, Kamis.

Jawadi menjelaskan bahwa kepala desa telah melalaikan tugas dan tidak komitmen akan janji politiknya sehingga pihaknya menegaskan bersama warga menarik dukungan.

"Kades selalu melalaikan tugas, sulit ditemui, sering tidak ada di tempat, Kades sering ke Tebas dan tak heran jika warga sering berurusan administrasi desa harus menemuinya di Tebas," tuturnya.

Ia memaparkan lagi bahwa dalam urusan surat menyurat warga kesulitan. Bahkan pernah dua bulan kades tidak ada di Temajuk.

Ditegaskan Jawadi, pihaknya sebagai anggota masyarakat Desa Temajuk akan mencabut dukungan surat atas terpilihnya Munziri sebagai Kades Temajuk periode 2015-2021.

"Kami meminta kepada Bupati Sambas H Atbah Romin Suhaili Lc untuk mencabut SK Munziri sebagai Kades Temajuk. Ini akan terus kita suarakan karena kita tidak ingin pembangunan Temajuk terkendala. Jadi Pemkab Sambas harus tegas apapun yang terjadi kami tetap ingin Kades Temajuk diganti," kata dia.

Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Sambas Yusran membenarkan telah diterimanya laporan beberapa perwakilan masyarakat Temajuk atas keinginannya menarik dukungan kepada Kades Temajuk. 

"Kita akan sikapi keinginan warga, untuk sementara permasalahan ini akan diselesaikan oleh Camat Paloh, setelah itu, hasilnya akan kita sikapi. Yang jelas kita ingin bagaimana pemerintah desa berjalan aman dan lancar," kata dia. Temajuk News Crew 
sumber: ANTARA NEWS KALBAR
 

Temajuk Small Beach

Temajuk Small Beach
Support : Temajuk Website | @Marwa Group | Temajuk Website
Copyright © 2016. Temajuk News - All Rights Reserved
Created by Temajuk Website Published by Andi Marwan, S.Sos @Marwa Group
Proudly powered by Blogger
google-site-verification: googlec926a3d83bf13330.html